Dulu, ketika guru sekolah dasar menceritakan peribahasa "Tikus mati kelaparan di lumbung padi" , saya sungguh bingung dan nggak percaya. Mana ada.......... , mana mungkiiin ...........?. Tikus kan binatang yang cerdas dan pantang menyerah.
Tapi sekarang, setelah dipikir - pikir kok ya mungkin saja terjadi. Lha wong namanya peribahasa, yang bisa ditarik ulur untuk diartikan apa saja, terserah yang punya bahasa.
Bisa saja tikus itu mati kelaparan di lumbung padi, soalnya dia bukan jenis tikus pemakan padi-padian. Atau bisa juga karena si tikus nggak tahu kalau padi itu enak dimakan ......., kalaupun tahu enak dimakan, si tikus nggak tahu gimana cara memakannya...., cara ngupasnya..... Soalnya sudah jelas kalau dimakan sama merangnya ya nggak enak. Lha ini ..... masalahnya, mirip sama yang terjadi pada manusia.
Katanya negeri ini gemah ripah loh jinawi, tapi kok banyak rakyatnya yang berada dalam kemiskinan, bahkan kurang gizi dan kelaparan. Bisa jadi karena begitu banyaknya orang yang nggak tahu gimana meraih dan memanfaatkan rejeki yang Allah sajikan di negeri ini...
Dan mungkin saya adalah salah satunya, sampai dengan saat ini , saya masih merasa menjadi orang yang selalu terlambat melihat peluang. Ataupun kalau saya sudah melihat peluang itu jauh-jauh hari sebelum orang lain, saya tidak punya keberanian dan kemampuan untuk meraih, mengambil, mengolah dan memanfaatkan peluang itu.
Contoh sederhananya ya di dunia maya ini, begitu banyak peluang untuk dapat rejeki....., tetapi tanpa terasa sudah empat tahun kenal internet tapi saya belum bisa berbuat apa-apa.........masyaAlloh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar